Kamis, 09 Oktober 2014

Sosioteknologi



Nama              : Vica Haristantia
NPM               : 17212568
Kelas               : 3EA25

I.                   Pengertian Sosioteknologi

            Menurut Filino Harahap (Mangunwijaya, 1983) teknologi merupakan penerapan secara sistematis dari pengetahuan-pengetahuan ilmiah untuk keperluan-keperluan praktis. Pengetahuan-pengetahuan tersebut terakumulasi dalam kemampuan teknik dan intelektual yang diaplikasikan secara praktis dalam menciptakan produk (barang dan jasa)untuk keperluan umat manusia.Secara umum, definisi sosioteknologi adalah sebuah epistemology pengembangan sains dan teknologi dengan sudut pandang aspek kemasyarakatan dan kemanusiaan. Studi ini memiliki fungsi dan peran untuk mentransformasikan masyarakat menjadi masyarakat pengetahuan yang kritis, kreatif, dan inovatif (Pikiran Rakyat, 29 Agustus 2001).Sosioteknologi sendiri mencoba menelaah lebih jauh tentang keterkaitan ataupun relasi antara manusia dengan teknologi. Penelaahan iniberkaitan dengan implikasi yang ditimbulkan teknologi terhadap segi-segi kehidupan dan penghidupan masyarakat – bagaimana seharusnya mengelola dampak dan peran teknologi tersebut dalam meningkatkan derajat kemasyarakatan di satu sisi, serta bagaimana seharusnya sikap dan peran masyarakat dalam menerima fungsi teknologi itu di sisi lain. Beberapa prinsip dalam hal hubungan antara manusia dengan teknologi antara lain :
a.       Watak teknologi
Teknologi bukanlah “benda mati”, ia “hidup”. Ia memiliki mekanisme dan dinamika kerjanya sendiri.Mekanisme itu dapat mengubah manusia penggunanya sehingga manusianya ikut menjadi alat.Manusia yang hakekatnya adalah makhluk  yang mengekspresikan keunikan dirinya lewat pekerjaannya (homofaber), akhirnya bisa kehilangan kemanusiaannya dan menjadi alat belaka atau salah satu komponen saja dari sistem pekerjaan atau produksinya. Dan karena merupakan suatu kesatuan sistem, teknologi bukan sekedar alat tak berjiwa melainkan ia mampu juga menciptakan dunianya tersendiri dengan seperangkat sistem nilainya.

b.      Teknologi dan manusia
Menurut Josef Banka (Mangunwijaya, 1983) manusia yang berinteraksi dengan mesin (teknologi), jika ia tidak berhati-hati, ia akan sangat kuat dipengaruhi oleh watak dari teknologi. Ia dapat terkena bahaya samping dari teknologi dimana manusia tersebut akan mengalami konflik manusiawi yang sangat khas. Di satu sisi ia sebagai manusia membutuhkan komunikasi, simpati spontan, keterbukaan tanpa curiga terhadap manusia lain sedangkan di sisi lain terhadap reaksi-reaksi spontan dalam arti teknik otomatisasi pengemudian.

c.       Perpindahan teknologi (alih teknologi)
Perpindahan teknologi umum dilakukan. Namundengan mengingat karakter teknologi dan juga karakter budaya yang diwakilinya maka teknologi tidak bisa dengan gampang begitu saja dipindahkan. Jika teknologi diibaratkan sebagai sinar, maka sinar kebudayaan yang terlepas (ditransfer) bagaikan elektron yang terlepas ataupun penyakit menular yang tersesat. Ia dapat membawa maut apabila dipisahkan dari susunan tempat sebelumnya ia berfungsi, lalu lepas berdiri sendiri, keluar mengembara di dalam lingkungan lain.Bila teknologi dipindahkan begitu saja, maka hal itu merupakan hal yang kurang tepat. Namun hal ini sering dilakukan terutama terhadap teknologi yang berasal dari Barat.Dengan melakukan ini dapat diartikan sebagai mengeluarkan teknologi Barat dari lingkungan lokalnya dan konteks sejarahnya

II.                Perkembangan teknologi terhadap struktur masyarakat
1.      Persepsi masyarakat terhadap IPTEK
IPTEK memainkan peran penting sebagai sebuah agen pembaharu di masyarakat. Sebagai bangsa yang bergerak ke arah ekonomi berbasis pengetahuan, dibandingkan ekonomi berbasi ssumber daya alam sesuai dengan paradigma tekno-ekonomi, IPTEK menjadi landasan keberhasilan pembangunan ekonomi yang didukung oleh kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang kompetitif.Kekuatan bangsa diukur dari kemampuan IPTEK sebagai faktor primer ekonomi menggantikan modal, lahan, dan energi untuk peningkatan daya saing. UU No. 18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IPTEK mengamanatkan tanggung jawab penelitian bukan lagi monopoli pemerintah, tetapi juga menuntut peran serta masyarakat. Dengan demikian, masyarakat padaakhirnya dituntut mempunyai wawasan memadai untuk memahami IPTEK. IPTEK akan berkembang secara cepat dan diskusi mengenaiisu-isu yang timbul dari perkembangan tersebut sangat penting.Beberapa negara di belahan Benua Eropa telah mengalami berbagai tantangan dalam menangani isu-isu kontroversial, contohnya: rekayasa genetika. Negara-negara tersebut memperoleh pelajaran berharga dalam usahanya untuk memperkenalkan dan melibatkan masyarakat umum terhadap IPTEK. Masyarakat dengan tingkat pendidikan lebih tinggi akan berargumen bahwa IPTEK sangat esensial untuk masyarakat yang berpendidikan lebih rendah.Dalam masyarakat yang dinamis, sikap dan pandangan lebih penting daripada proses penerimaan suatu informasi bernuansa IPTEK.Individu di dalam suatu komunitas masyarakat akan bersikap atau bereaksi terhadap suatu situasi dan kondisi sosial tergantung segikualitas materi informasi IPTEK, sehingga strategi komunikasi IPTEK mempunyai ruang lingkup lebih luas dan mencakup aspek interaksi antara masyarakat dengan IPTEK. Studi mengenai pendekatan danindikator pemahaman masyarakat tentang IPTEK umumnya terdiri daritiga unsur pokok yang saling berkaitan antara satu sama lain : Ketertarikan, pengetahuan, dan perilaku.

https://html1-f.scribdassets.com/4bw67d6g8w1m8y43/images/6-3bfac83091.jpg
Indikator unsur ketertarikan bertujuan untuk mengukur hubungan masyarakat dengan perkembangan IPTEK. Indikator pengetahuan bertujuan untuk mengukur tingkatan pemahaman masyarakat ter-hadap perkembangan IPTEK. Indikator ini berkaitan dengan hubungan antara IPTEK dan media massa yang juga mengukur derajat keberhasilan komunikasi IPTEK terhadap masyarakat dan mengetahui sumber informasi yang paling sering digunakan masyarakat untuk mendapatkan informasi IPTEK, seperti TV, radio,koran, majalah, internet, museum, dll. Adapun indikator perilaku mencakup perilaku dan penerimaan masyarakat terhadap proses pendanaan suatu inovasi IPTEK serta presepsi masyarakat terhadap keuntungan dan resiko penerapan inovasi IPTEK tersebut.
  
III.             Akibat kemajuan teknologi terhadap sosial budaya
a.       Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.
b.      Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
c.       Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.


https://www.scribd.com/doc/94532888/sosioteknologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar