Jumat, 12 Juni 2015

Penulisan 1 Bahasa Indonesia 2

Nama               :           Vica Haristantia
NPM               :           17212568
Kelas               :           3EA25

Orang Indonesia Bergantung pada Smartphone
Sebagai negara yang jumlah penduduknya mencapai seperempat miliar jiwa, tidak mengherankan jika Indonesia berada di urutan teratas pengguna smartphone. Namun, apa jadinya jika penduduk Indonesia dalam melakukan aktivitas sehari-hari sangat bergantung pada gadget-nya?
Google merilis riset yang dilakukan Barometer Konsumen bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres (TNS) menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan di dunia bisnis informasi teknologi (IT). Dalam satu tahun, masyarakat Indonesia mengalami pertumbuhan cepat dalam mengadopsi smartphone, yakni dari 14 persen menjadi 28 persen. "Sekitar 88 persen orang Indonesia memiliki ponsel. Di masa depan adalah masuk akal jika semua ponselnya akan berupa smartphone," kata Account Strategist Google Indonesia Ricky Tjok.
Indonesia juga merupakan salah satu dari 12 negara di dunia yang penggunaan smartphone lebih tinggi daripada penggunaan komputer dengan perbandingan 28 persen berbanding 15 persen. Ricky menambahkan, dari 62 persen pemakai ponsel pintar di Tanah Air  yang disurvei mengatakan bahwa mereka hanya menggunakan smartphone dan tidak ada alat lain untuk mengakses internet.
Saat ini Indonesia menempati salah satu peringkat teratas di dunia tentang akses internet eksklusif dari smartphone, yakni peringkat pertama di Asia dan peringkat ketiga di dunia. Studi yang diselenggarakan TNS juga menunjukkan, 66 persen orang Indonesia yang berbelanja akan meriset produk menggunakan smartphone sebelum membeli.
Tak hanya itu, 42 persen masyarakat Indonesia mendengarkan dan memutar musik melalui smartphone. Bahkan, setidaknya 59 persen masyarakat Indonesia mencari informasi minimal satu kali dalam sebulan dengan menggunakan ponsel mereka.
1.      Perilaku online
Riset Barometer Konsumen yang mengamati perilaku online secara umum juga menunjukkan angka yang tak kalah luar biasa. Tiket pesawat adalah pembelian online paling populer bagi orang Indonesia, di mana 24 persen peserta mengakui bahwa tiket pesawat terakhirnya dibeli secara online.
Kategori lain yang menempati posisi popular berbelanja melalui online adalah pembelian pakaian yang mencapai 13 persen, hotel 12 persen, dan ponsel 12 persen. "Dengan hampir sepertiga orang Indonesia memakai smartphone, perusahaan dituntut untuk dapat 'bertemu' dengan pelanggan melalui perangkat pintar," ujar Ricky.
Dia menambahkan, di Indonesia, pergerakan menuju seluler telah terjadi dan tidak dapat diabaikan. Karena itu, pebisnis yang cermat perlu mengejar kemajuan pelanggan agar tetap relevan dalam lingkungan yang semakin cepat ini.
Mantan ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Sarwoto Atmosutarno mengomentari tingginya pertumbuhan penggunaan smartphone di Tanah Air. Menurut dia, pasar ponsel pintar umumnya didominasi oleh social media user dan anak muda. Mereka yang mendorong user experience dalam hal kenyamanan.
Menurut Sarwoto, harga tidak menjadi hambatan bagi konsumen karena produsen Cina siap menjual smartphone dengan harga 50 dolar AS per unit, bahkan bisa lebih murah. Harga yang terjangkau tersebut sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat Indonesia.
"Operator juga bisa kasih bandwidth murah karena volume besar. Jadi wajarlah kalau pertumbuhan smartphone di Indonesia pesat," katanya. Lebih jauh Sarwoto menjelaskan dampak yang timbul dengan pertumbuhan pemakaian smartphone, yakni infrastruktur ICT membutuhkan bandwidth besar. Hal ini  diharapkan bisa didorong ke arah pemakaian yang produktif dan bukan sebaliknya. Perbaikan bandwidth ini juga harus mulai dilakukan sejak usia dini.
Pembatasan jenis content juga perlu dilakukan secara berjenjang dan berlanjut, terutama oleh orang tua, sekolah, komunitas, dan tempat kerja. Selain itu, penting agar ICT dan smartphone diarahkan untuk menunjang proses demokratisasi yang sehat. Hal itu tak lepas dari semua orang yang mempunyai medianya sendiri secara personal. Belum lagi ekonomi tumbuh dengan sangat pesat di era ekonomi digital. "Dampak negatif siber juga harus bisa diantisipasi, seperti kejahatan, plagiarisme, ajaran sesat, terorisme, dan lainnya," tambahnya.
Sementara itu, pengamat teknologi komunikasi dari ICT Studies, Heru Sutadi, mengungkapkan, harga yang murah dengan fitur yang lengkap menjadi alasan perkembangan smartphone begitu pesat setiap tahunnya. Lebih banyaknya smartphone yang digunakan daripada populasi yang ada menunjukkan bahwa pengguna memfungsikan smartphone untuk berbagai kebutuhan.
"Smartphone saat ini bukan hanya untuk bergaya saja, tetapi juga sudah digunakan untuk penunjang pekerjaan," katanya. Hal itu tak terlepas dari fungsi ponsel pintar yang kini sudah bisa menggantikan fungsi personal computer (PC). Meski begitu, tidak semua orang bisa meninggalkan PC lantaran belum semua fungsi PC bisa dijalankan di smartphone.
2.      Indonesia Masuk 5 Besar Negara Pengguna Smartphone
Pengguna ponsel pintar di Indonesia terus meningkat. Bahkan, sebuah lembaga riset menyebutkan bahwa Tanah Air berada di peringkat kelima dalam daftar pengguna smartphone terbesar di dunia. Data tersebut dilansir oleh analis kawakan Horace H. Dediu melalui blognya, asymco.com. Di situ tertulis jika populasi Android telah lebih 1 miliar, sedangkan iOS mencapai 700 juta.
Selain data soal populasi jenis sistem operasi, Dediu juga juga mengurutkan negara mana saja yang memiliki jumlah pengguna smartphone terbesar. Posisi pertama jelas diduduki oleh China. Dengan populasi lebih dari 1 miliar penduduk, Nnegeri Tirai Bambu memiliki jumlah pengguna smartphone terbesar, mencapai 422 juta. Di bawah China, ada Amerika Serikat dengan jumlah pengguna mencapai 188 juta. Tepat di urutan ketiga dan selanjutnya adalah India, Brazil dan Jepang. Dalam data tersebut disebutkan pula Indonesia menduduki posisi 5 besar dengan pengguna aktif sebanyak 47 juta, atau sekitar 14% dari seluruh total pengguna ponsel.


http://www.republika.co.id/berita/koran/trentek/15/03/13/nl524m19-orang-indonesia-bergantung-pada-smartphone

Tugas 4 Bahasa Indonesia 2

Nama               :           Vica Haristantia
NPM               :           17212568
Kelas               :           3EA25

1.      SURAT MENYURAT
a.      Sejarah Singkat
Pada jaman dahulu ada sebuah organisasi dunia yang berpusat di negara Finlandia yangmenawarkan masyarakat untuk berkorespondensi dengan seluruh masyarakat lain di berbagai belahan dunia. Jadi, berdasarkan catatan sejarah, kegiatan surat menyurat di Indonesia telahdimulai sebelum kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara (Indonesia), yaitu pada masa KerajaanKutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram. Hubungan komunikasiyang terjalin pada masa kerajaan-kerajaan itu memang hanya terbatas pada hubungan antar rajasaja. Bentuknya masih sangat sederhana. Para raja itu menggunakan kulit kayu, potongan bambu,daun lontar, dan kulit binatang untuk berkirim surat/pesan. Setelah bangsa Eropa masuk ke kawasan Nusantara, kegiatan surat menyurat mulaimenggunakan kertas. Mereka juga mengenalkan masyarakat dengan sebuah jasa pengirimansurat yang dinamakan kantor pos.Tahun 1809, atas perintah Gubernur Jenderal Herman mu William Daendels, kegiatan pos semakin lancar karena dibuatlah sebuah jalan yang diberi nama Jalan Raya Pos (de GrotePostweg) dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km. Itulah sebabnya, pengiriman suratdari Jawa Barat ke Jawa Timur yang memakan waktu 40 hari menjadi 6 hari saja.

b.      Arti dan Fungsi Surat
Ø  Arti Surat
-          Menurut S. Hidajat surat adalah sehelai kertas atau lebih di mana dituliskan suatu pernyataan atau berita atau sesuatu yang hendak orang nyatakan, beritakan, atau tanyakan pada orang lain.
-          Surat menyurat adalah kegiatan berkomunikasi yang saling membahas antara pihak pertama dengan pihak kedua dengan menggunakan surat sebagai alatnya.
Ø  Fungsi Surat
-          Sebagai sarana komunikasi
-          Sebagai alat untuk menyampaikan pemberitahuan / permintaan atau permohonan, buah pikiran atau gagasan.
-          Sebagai alat bukti tertulis
-          Sebagai alat untuk mengingat
-          Sebagai bukti historis
-          Sebagai pedoman kerja.

c.       Syarat-syarat surat yang baik
-          Sebagai sarana komunikasi
-          Sebagai alat untuk menyampaikan pemberitahuan / permintaan atau permohonan, buah pikiran atau gagasan
-          Sebagai alat bukti tertulis
-          Sebagai alat untuk mengingat
-          Sebagai bukti historis
-          Sebagai pedoman kerja

d.      Bahasa Surat
-          Agar pesan atau informasi yang disampaikan mudah dipahami, surat hendaknya ditulis dengan menggunakan bahasa efektif, yaitujelas, lugas, dan komunikatif agar dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai dengan maksud yang ingin dikemukakan oleh penulis.

e.       Bagian-bagian surat
1.      Kepala surat, bagian surat yang menunjukan ciri khas suatu badan usaha, perusahaan, atau kantor. Kepala surat(kop surat) terletak di bagian paling atas surat.
2.      Tanggal, dimana penulisannya menggunakan huruf untuk bulan, sedangkan untuk tanggal dan tahun menggunakan angka dan tidak boleh disingkat.
3.      Nomor surat, digunakan untuk surat-surat yang sifatnya resmi dan dinas.
4.      Lampiran, sesuatu yang melengkapi sebuah surat yang berisi keterangan berhubungan dengan surat dan diikutsertakan dalam pengiriman.
5.      Perihal/hal surat, bagian surat yang digunakan sebagai petunjuk mengenai masalah pokok surat.
6.      Alamat, alamat luar pada sampul dan alamat dalam pada surat.
7.      Salam pembuka, bagian surat yang berisi kalimat untuk membuka suatu pembicaraan dalam surat.
8.      Isi surat, pembicaraan inti dalam surat
9.      Salam penutup, bagian surat yang menandakan bahwa surat telah berakhir.
10.  Nama perusahaan/jabatan, dimana nama perusahaan digunakan untuk surat niaga, sedangkan nama jabatan digunakan untuk surat dinas.
11.  Tanda tangan, digunakan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap surat tersebut.
12.  Nama terang, jelas orang yang betanggung jawab terhadap surat /nama orang yang menandatangani surat.
13.  Nama jabatan/NIP, digunakan dalam surat niaga,sedangkan nip digunakan dalam surat dinas pemerintah.
14.  Tembusan, yang dibuat dengan tindasan karbon yang dapat dikirim kepada orang-orang yang ada hubungan dengan surat tersebut.
15.  Inisial, singkatan nama pengonsep dan pengetik surat tersebut.

f.       Contoh surat
-          Surat Bisnis, Surat Dinas, Surat Izin, Surat Kuasa, Surat Lamaran Kerja, Surat Pemberitahuan, Surat Penawaran, Surat Pengunduran Diri, Surat Peringatan, Surat Perjanjian, Surat Pernyataan, Surat Resmi, Surat Undangan.

g.      Jenis-jenis surat
-          Penggolongan surat menurut wujudnya adalah penggolongan surat menurut tampilan fisiknya
-          Penggolongan surat menurut tujuan penulisnya
-          Menurut Kerahasiaannya atau Keamanan Isinya
-          Penggolongan surat menurut Derajatnya atau Urgensi Penyelesaiannya merupakan Surat Kilat, Surat Sangat Segera, Surat Segera (Ignatius Wursanto, 2006:233-234)
-          Berdasarkan Prosedur Pengurusannya, jenis surat menurut Sedarmayanti, yaitu surat masuk, surat keluar. (2001:165).
-          Penggolongan surat menurut besarnya audien (orang yang dituju) untuk satu orang (surat panggilan kerja, tagihan, peringatan), sekelompk orang biasanya surat edaran untuk distributor dan memo untuk supervisior. Yang terakhir banyak orang seperti surat pengumuman. (Ramelan,2005:11).
-          Berdasarkan Isinya menurut Ramelan (Surat Dinas, Surat Bisnis, Surat Sosial, Surat Legal, Surat Pribadi.

2.      CURRICULUM VITAE (CV)
a.      Manfaat CV
menjelaskan keterangan diri, informasi diri, data diri dan sebagainya. Dengan CV, setiap orang yang membaca dan memeriksa CV seseorang akan dapat mengetahui dan menelaah setiap orang dari informasi diri yang telah diberikan, serta dapat memberikan gambaran seseorang melalui kegiatan – kegiatan atau dari spesifikasinya dalam pendidikan dan berorganisasi. Dengan kata lain manfaat CV menjelaskan kriteria diri dalam bentuk teks.

b.      Susunan CV
1.      Data Pribadi, bagian ini berisi nama, alamat, agama, email, nomor telepon dan identitas pribadi lainnya.
2.      Pendidikan, bagian ini menjelaskan latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan pekerjaan yang dituju. Pada umumnya, banyak yang  membuat CV menjelaskan dari TK (Pendidikan paling dasar), SD, SMP sampai perguruan tinggi (Pendidikan terakhir).
3.      Pengalaman kerja, bagian ini adalah bagian yang paling dilihat oleh perekrut kerja. Pengalaman kerja memberikan gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau masih terbatas. Rekruter juga bisa menentukan apakah kandidat dapat segera menyesuaikan diri di organisasi yang baru atau apakah dia butuh penyesuaian yang panjang.
4.      Skill yang dimiliki, seharusnya pada bagian ini perlu dijelaskan dalam CV skill apa saja yang telah dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman dari pekerjaan sebelumnya. Dan dibuat dalam bentuk yang meyakinkan dan informatif.
5.      Training yang pernah diikuti, untuk lebih meyakinkan lagi, perlu memasukkan daftar training yang pernah diikuti sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana pemilik CV telah berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki.
6.      Prestasi, ini adalah bagian yang penting disamping pengalaman kerja yang menjelaskan keunikan, kelebihan dan presetasi sebagai individu sekaligus pencapaian di bidang tertentu.
7.      Kegiatan ekstrakurikuler/kemasyarakatan, selain hal-hal yang berhubungan langsung dengan pekerjaan. Pada CV juga perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa pemilik CV bisa membagi waktu dan memiliki hubungan sosial yang lebih luas, tidak hanya sebatas di lingkungan pekerjaan. 

c.       Isi CV dan contoh
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Vica Haristantia

Alamat                                    :           Jl. 26 Duren Sawit Rt 09, Rw 05, No 14, Jakarta Timur
Telepon                       :           021 - 2948722
Handphone                 :           081223049209
E-mail                          :           vicaharistantiachaa@ymail.com

DATA PRIBADI
Tempat/Tgl. Lahir       :           Jakarta, 19 Mei 1994
Jenis kelamin               :           Perempuan
Kewarganegaraan       :           Indonesia
Agama                         :           Islam
Status                          :           Pelajar
Tinggi/Berat Badan     :           150cm/45kg

PENDIDIKAN FORMAL
2015 Universitas Gunadarma (Jurusan Management) S1 dengan IPK 3.32
2010 - 2012 SMK Jayawisata 2

PENDIDIKAN NON FORMAL
2010 EXECUTIVE TRAINING CENTER Jakarta
Effective Seling Strategy
Aplikasi Komputer Untuk Bisnis


BIDANG KEAHLIAN
Marketing Manajer

RIWAYAT PEKERJAAN
2011 JW Marriott Jakarta

Prestasi National (Sales Manager)
Meningkatkan volume penjualan
Meningkatkan penjualan per distributor sebesar 60%.

HOBBY
Membaca, internet

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya

Vica Haristantia





Jumat, 08 Mei 2015

Tugas 3 Bahasa Indonesia 2

Nama   : Vica Haristantia
NPM   : 17212568
Kelas   : 3EA25

1.      Pengertian Laporan Ilmiah
Ø  Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan,  pengamatan, atau membaca artikel ilmiah. Laporan ilmiah dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas atau tim/panitia kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan keputusan. Berdasarkan sifat penyajiannya, laporan dibedakan menjadi laporan formal dan laporan informal.

Ø  Unsur-unsur Kerangka Laporan
Bagian awal, terdiri atas :
a.       Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, dan tahun
b.       Halaman pengesahan (jika perlu)
c.        Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d.       Halaman persembahan (jika perlu)
e.        Prakata
f.        Daftar isi
g.        Daftar tabel (jika ada)
h.       Daftar grafik (jika ada)
i.         Daftar gambar (jika ada)
j.         Abstak : uraian singkat tentang isi laporan
Bagian Isi, terdiri atas:
a.       Bab I Pendahuluan berisi tentang: Latar belakang, Identitas masalah, Pembatasan masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan manfaat
b.      Bab II : Kajian Pustaka
c.       Bab III : Metode
d.      Bab IV : Pembahasan
e.       Bab V : Penutup
Bagian Akhir, terdiri atas
a.       Daftar Pustaka
b.       Daftar Lampiran
c.        Indeks : Daftar istilah\

Ø  Manfaat Laporan Ilmiah
a.       Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
b.      Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
c.       Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
d.      Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
e.       Memperoleh kepuasan intelektual
f.       Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
g.      Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

2.      Rancangan Usulan Penelitian
Ø  Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang calon siap untuk memasuki tahap kandidat doktor dan mulai melakukan penelitian secara mandiri.

Ø  Manfaat Rancangan Usulan Penelitian
a.       Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verikatif. Keraguan terhadap suatu teori, muncul jika teori yang bersangkut tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
b.      Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.

Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian, sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.

Ø  Bentuk Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1.      Bagian Awal
a.       Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
b.      Identitas penyusun rancangan.
c.       Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.
2.      Bagian Utama
a.      Rasional dari judul yang dipilih.
b.      Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
c.       Tujuan dan kegunaan penelitian.
d.      Kerangka pemikiran teoritis.
e.      Rancangan hipotesis, jika dipakai.
f.        Metode penelitian.
g.      Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi.
h.      Jadwal penelitian
3.      Bagian Akhir
a.       Daftar pustaka sementara.
b.      Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.
Uraian terperinci mengenai unsur-unsur pokok itu akan disaksikan pada Bab III.

Ø  Isi Rancangan Usulan Penelitian
A.    Bagian Awal
1.      Judul
Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat :
Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi
2.      Identitas Penulis
Nama : hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.
3.      Tanggal Pengajuan, ditulis :
Diajukan kepada Program Pascasarjana
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
pada tanggal
………………………….. 20………

B.     Bagian Utama
1.      Perumusan Masalah
Dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan lebih penting dari unsur-unsur pokok lain. Didalam perumusan masalah inilah akan terlihat kesiapan akademik penyusunan rancangan usulan penelitian itu. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a.      Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
b.      Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
c.       Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
Rasional dari judul yang dipilih. Memberikan nalar dan pembenaran terhadap pemilikan dan perumusan judul yang dipilih. Pada bagian ini dapat dilengkapi dengan pertanyaan penelitian, hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi. Uraian tentang perkiraan hasil (kuantitatif/kualitatif) yang diperkirakan akan dicapai. Diuraikan pula masalah atau hambatan yang diperkirakan akan dihadapi yang dapat mempengaruhi untuk penelitian.
2.      Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam fasal tujuan dan kegunaan penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan.
3.      Kerangka Pemikiran Teoritis
Fasal kerangka pemikiran teoritis memuat garis-garis besar pemikiran teoritis, termasuk telaah pustaka yang akan menuntun penyusun dalam membangun teori yang akan disajikan dan diuji dalam rangka penyusunan disertasi.
4.      Hipotesis
Hipotesis, jika ada, hendaklah dirumuskan dengan tepat dan jelas dalam kalimat berita (kalimat deklaratif) tentang sikap ilmiah yang diambil terdapat masalah yang hendak diteliti.
5.      Metode Penelitian
Pasal metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:
a.       Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b.      Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
c.       Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.
d.      Bahan-bahan yang akan dipakai, kalau ada.
e.       Alat-alat perlengkapan yang akan dipakai, kalau ada.
f.       Teknik atau model analisis yang akan dipakai.
g.      Rancangan aturan-aturan untuk menerima atau menolak hipotesis.
6.      Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
a.       Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
b.      Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
c.       Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.
A.    Bagian Akhir
1.      Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian. Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
a.       Untuk buku :
1.      Nama penulis
2.      Tahun penerbitan
3.      Judul buku
4.      Nama penerbit
5.      Tempat penerbitan.
b.      Untuk jurnal :
1.      Nama penulis
2.      Tahun penerbitan
3.      Judul tulisan
4.      Nama jurnal
5.      Jilid ( dan nomor )
6.      Halaman.

Ø  Contoh Rancangan Usulan Penelitian

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG

Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekata dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita).Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil.
Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta.

1.2    RUMUSAN MASALAH
Penulis membatasi laporan ini seputar :
1.      Tumbuhan Lumut
2.      Perkembangan dan pertumbuhan lumut
3.      Pengaruh pemberian cahaya pada tumbuhan lumut

1.3    TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini :
1.      Untuk membuktikan perbedaan kecepatan pertumbuhan tumbuhan lumut
2.      Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang makhluk hidup.
3.      Untuk mengetahui dan lebih mengenal tentang tumbuhan lumut.

1.4    MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah :
1.      Dapat menentukan habitat tumbuhan lumut
2.      Dapat mendeskripsikan proses pertumbuhan tanaman lumut.
3.      Dapat menganalisis masalah yang terjadi  pada proses pertumbuhan.
4.      Dapat memahami keanekaragaman hayati.
5.      Dapat mengembangkan potensi usaha dari kerajinan tumbuhan lumut.

1.5    METODE PENULISAN
Dalam pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara :
1.      Metode observasi.
2.      Membaca beberapa buku di perpustakaan sekolah.
3.      Mengumpulkan data dari internet.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1  KAJIAN TEORI
Berdasarkan teori yang ada, beberapa jenis lumut memiliki ruang lingkup kehidupan yang luas, namun beberapa hanya berada pada habitat khusus. Secara umum lumut tidak dapat tumbuh pada habitat kering, kebanyakan hidup pada tempat yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi yang agak sempit dan terbatas sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting yang cukup besar sebagai indikator habitat tertentu. Faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan lumut adalah menyangkut masalah kompetisi diantara tumbuhan lumut itu sendiri, baik untuk mendapatkan makanan maupun untuk tempat hidupnya. Sedangkan faktor abiotiknya meliputi :
a.       Faktor cahaya, Umumnya tumbuhan normal membutuhkan 500 – 1300 lux intensitas cahaya. ( yang akan menjadi bahan percobaan dengan menggunakan sinar matahari )
b.      Faktor temperatur
c.       Faktor Air
Intensitas penghisapan air tergantung pada kandungan air tiap – tiap tumbuhan. Adaptasi tumbuhan lumut dalam pengambilan air :
Endohydric species, air yang diambil berasal dari substrat dan kemudian dihantarkan secara internal ke organ daun atau permukaan evaporasi lainnya (sifat permukaan dari tumbuhan adalah water rapellent/penolak). Umumnya hidup pada substrat yang kaya nutrien, tempat basah, dan poreus (berpori). Contoh : Polytricaceae, Mniaceae,Marchantiaceae, dsb.
Ektohydric species, Air mudah diabsorbsi dan hilang melalui segala permukaan tubuh. Sifat karakteristiknya adalah semua bagian tubuhnya dapat menghisap dan menyimpan air dari udara. Contoh : Grimiaceae, Orthitricaceae, lumut hati berdaun, dsb.
a.       Faktor angin
b.      Faktor edafik, meliputi tanah, humus, dan batuan. Karena lumut hidup umumnya di atas batuan dan tanah yang berhumus, jadi lumut dikatakan bersifat saprofit.

1.2  RUMUSAN HIPOTESIS
Keberadaan tumbuhan lumut disuatu tempat selalu dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan tersebut meliputi faktor biotik dan abiotik. Tumbuhan lumut jarang ditemukan yang bersifat individu, melainkan hidup berkelompok dan mempunyai bentuk – bentuk kehidupan khusus. Tumbuhan lumut biasanya tumbuh ditempat yang lembab dan berair meskipun begitu lumut juga masih membutuhkan suplai sinar matahari yang cukup, akan tetapi tumbuhan lumut kurang bisa hidup didaerah yang panas dan gersang ditambah lagi mendapat sinar matahari secara langsung, hal ini menyebabkan tumbuhan lumut banyak dijumpai di pinggiran sungai, selokan, maupun pada saluran pembuangan.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah suatu hal yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, maka penulis menyusunnya sebagai berikut : Identifikasi variabel, yakni faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian. Ada beberapa variabel dalam suatu penelitian. Untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pengamatan dilakukan terhadap variabel tersebut, dan mengukur variabel yang di pengaruhinya. Sementara itu, variabel yang lain  dibuat tetap (terkontrol) untuk mengisolir fenomena yang dapat berpengaruh terhadap pengamatan tersebut. Ada pun variabelnya sebagai berikut :
a.       Variabel bebas, yaitu sinar cahaya matahari
b.      Variabel tak bebas, yaitu morfologi tumbuhan lumut (pengukuran terhadap luas dari tumbuhan lumut pada media objek)
c.       Variabel terkontrol, yaitu luas kayu, ember, serta volum air
d.      Memilih peralatan yang sesuai dengan penelitian.
e.        Melakukan pengamatan akurat, dalam hal ini adalah melakukan pengamatan terhadap semua objek dalam penelitian pada saat melakukan penelitian terutama pada alat dan bahan agar tujuan dari penelitian dapat dicapai. Pengamatan juga bertujuan untuk mencatat semua hal dan peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan secara teliti dan akurat dalam setiap fase penelitiannya.
f.       Mengumpulkan data dan hasil penelitian, dalam hal ini pencatatan data harus jelas guna kelancaran penelitian. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengamati setiap perubahan yang terjadi.
g.      Mengolah dan menganalisis data, pengolahan  dan penyajian data penting agar dapat menganalisis data dengan benar.
Adapun hal yang harus dianalisis sebagai berikut :
1.       Apakah setiap data menghasilkan kurva yang mulus
2.      Apakah ada data diluar kurva
3.      Apakah data tersebut dapat diabaikan atau ada suatu alasan tertentu mengapa hal ini terjadi.

3.2  INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.      Ember
2.      Gayung
3.      Penggaris
4.      Pisau
5.      Kertas hvs dan alat tulis
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini :
1.      Kayu
2.      Air

3.3  JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
1.      Menyiapkan alat-alat dan bahan untuk melakukan penelitian
2.      Menyiapkan 2 ember untuk 2 perlakuan, ember yang digunakan harus sama
3.       Tiap-tiap ember di isi air sebanyak 100 ml agar menjaga kelembaban (tinggi air pada ember 1 cm)
4.       Masukan media pertumbuhan lumut berupa kayu pada kedua ember dengan ukuran :
-          Ukuran Kayu : 10 cm x 15 cm
-           Letakan kedua ember pada tempat yang berbeda
-           Ember A : Diletakan di dekat sumur (tempat lembab) dengan pencahayaan cukup terang
-          Ember B : Diletakan di halaman depan rumah (panas) dengan pencahayaan sangat terang
5.      Setelah beberapa hari lakukanlah pengamatan terhadap kedua ember tersebut, apakah pada kedua ember tersebut sudah tumbuh lumut
6.      Lakukan peninjauan setiap 3  hari sekali, dan catat hasilnya
7.      Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan yang terjadi pada kedua ember ?
8.      Olah semua data yang telah terkumpul, kemudian buatlah grafik perbandingan
9.      Tariklah suatu kesimpulan 


BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 DESKRIPSI  DATA
Penelitian ini berlangsung selama 21 hari, dimulai dari tanggal 7 Agustus 2011 hingga tanggal 28 Agustus 2011. Dalam kurun waktu tersebut  telah terjadi berbagai proses pertumbuhan yang berkaitan dengan penelitian ini dan kami pun berhasil mengumpulkan data tersebut dan mengolahnya menjadi suatu laporan ilmiah.

4.2 PEMBAHASAN
Menganalisis data yang di peroleh dari penelitian secara kualitatif, tempat yang lembab dan mendapat sinar matahari yang cukup menyebabkan pertumbuhan lumut semakin cepat, sedangkan  pada tempat yang panas dan kering pertumbuhan lumut cenderung sedikit lambat, hal ini disebabkan karena lumut termaksuk kedalam tumbuhan epifit yang kurang cocok hidup didaerah yang tandus.
Secara kuantitatif, Lumut adalah sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh pada tempat lembab atau perairan dan biasanya tumbuh meluas menutupi permukaan,.setiap tempat yang bersuhu kurang 30 derajat dan lembab pasti mudah untuk di tumbuhi lumut.
Menjelaskan hasil dengan teori yang ada teori menunjukkan, bahwa tumbuhnya lumut banyak di temukan di tempat-tempat lembab atau basah karena sangat menunjang pertumbuhannya. Akan tetapi lumut tidak dapat beradaptasi dengan baik di daerah kering dan panas. Tumbuhan lumut mempunyai jenis + 25.000 species yang tesebar di seluruh permukaan bumi mulai dari daerah tropic sampai kedaerah kutub utara.
Pada umumnya struktur tubuh tumbuhan lumut mempunya ciri –ciri sebagai berikut :
1. Bentuk tubuhnya pipih
2. Bersel banyak
3. mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa
4. Melekat pada substartnya
5. Bersifat Aututrof
6. Bentuk akar seperti benang-benang
7. Daunya terdiri atas selapis sel yang mengandung klorofals berbentuk jala



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  KESIMPULAN
Dari hasil penelitian di atas kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut umum di area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni rawa.
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.
Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya.
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya.
Jadi secara garis besar hasil penelitian sesuai dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya yang dikemukakan oleh para ahli.

5.2  SARAN
Karena keterbatasan  informasi dan pengetahuan tentang proses pertumbuhan lumut ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan laporan ilmiah, mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan laporan ilmiah ini. Tetapi karena keterbatasan itulah saya termotivasi untuk menjadi lebih baik.
Maka dari itu saya berharap agar dapat lebih memahami tentang pembuatan laporan ilmiah dan juga diharapkan agar lebih sering diadakan pelatihan pembuatan laporan ilmiah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih di perpanjang lagi sehingga dapat dihasilkan laporan ilmiah yang lebih baik lagi.



s3fkugm.tripod.com/buku_panduan_penyusunan_disertasi.doc

http://rorodestalia.blogspot.com/2014/05/rancangan-usulan-penelitian.html