Seni Dan Kebudayaan Suku Betawi
* Lenong
Kesenian teater
tradisional atau sandiwara rakyat Betawi
yang dibawakan dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Kesenian tradisional ini
diiringi musik gambang kromong dengan
alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong,
kendang, kempor, suling,
dan kecrekan, serta alat
musik unsur Tionghoa seperti tehyan,
kongahyang, dan sukong. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong
yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan
dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi .
* Ondel – Ondel
Bentuk
pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat.
Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa
menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
Ondel-ondel
yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan garis
tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah
dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa topeng
atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah
ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah,
sedangkan yang perempuan warna putih .
* Tari Cokek
Tarian yang berasal dari budaya
Betawi tempo dulu. Dewasa ini orkes gambang kromong biasa digunakan untuk mengiringi tari
pertunjukan kreasi baru, seperti tari Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya,
di samping sebagai pengiring tari pergaulan yang disebut tari cokek. Tari cokek
ditarikan berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Tarian khas Tangerang ini diwarnai budaya etnik Cina. Penarinya mengenakan
kebaya yang disebut cokek. Tarian cokek mirip sintren dari Cirebon atau sejenis ronggeng di Jawa Tengah. Tarian ini kerap identik
dengan keerotisan penarinya, yang dianggap tabu oleh sebagian masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar