Nama :
Vica Haristantia
NPM :
17212568
Kelas : 3EA25
I.
Pengertian
Sosioteknologi
Menurut
Filino Harahap (Mangunwijaya, 1983) teknologi merupakan penerapan secara
sistematis dari pengetahuan-pengetahuan ilmiah untuk keperluan-keperluan
praktis. Pengetahuan-pengetahuan tersebut terakumulasi dalam kemampuan teknik dan
intelektual yang diaplikasikan secara praktis dalam menciptakan produk (barang
dan jasa)untuk keperluan umat manusia.Secara umum, definisi sosioteknologi
adalah sebuah epistemology pengembangan sains dan teknologi dengan sudut
pandang aspek kemasyarakatan dan kemanusiaan. Studi ini memiliki fungsi
dan peran untuk mentransformasikan masyarakat menjadi masyarakat pengetahuan yang
kritis, kreatif, dan inovatif (Pikiran Rakyat, 29 Agustus 2001).Sosioteknologi
sendiri mencoba menelaah lebih jauh tentang keterkaitan ataupun relasi antara
manusia dengan teknologi. Penelaahan iniberkaitan dengan implikasi yang
ditimbulkan teknologi terhadap segi-segi kehidupan dan penghidupan
masyarakat – bagaimana seharusnya mengelola dampak dan peran
teknologi tersebut dalam meningkatkan derajat kemasyarakatan di satu sisi,
serta bagaimana seharusnya sikap dan peran masyarakat dalam menerima fungsi
teknologi itu di sisi lain. Beberapa prinsip dalam hal hubungan antara manusia
dengan teknologi antara lain :
a. Watak teknologi
Teknologi bukanlah “benda mati”, ia
“hidup”. Ia memiliki mekanisme dan dinamika kerjanya sendiri.Mekanisme itu
dapat mengubah manusia penggunanya sehingga manusianya ikut menjadi
alat.Manusia yang hakekatnya adalah makhluk
yang mengekspresikan keunikan dirinya lewat pekerjaannya (homofaber),
akhirnya bisa kehilangan kemanusiaannya dan menjadi alat belaka atau salah satu
komponen saja dari sistem pekerjaan atau produksinya. Dan karena merupakan
suatu kesatuan sistem, teknologi bukan sekedar alat tak berjiwa melainkan ia mampu
juga menciptakan dunianya tersendiri dengan seperangkat sistem nilainya.
b. Teknologi
dan manusia
Menurut
Josef Banka (Mangunwijaya, 1983) manusia yang berinteraksi dengan mesin
(teknologi), jika ia tidak berhati-hati, ia akan sangat kuat dipengaruhi
oleh watak dari teknologi. Ia dapat terkena bahaya samping dari teknologi
dimana manusia tersebut akan mengalami konflik manusiawi yang sangat khas. Di
satu sisi ia sebagai manusia membutuhkan komunikasi, simpati spontan, keterbukaan
tanpa curiga terhadap manusia lain sedangkan di sisi lain terhadap
reaksi-reaksi spontan dalam arti teknik otomatisasi pengemudian.
c. Perpindahan teknologi (alih
teknologi)
Perpindahan teknologi umum
dilakukan. Namundengan mengingat karakter teknologi dan juga karakter budaya yang
diwakilinya maka teknologi tidak bisa dengan gampang begitu saja dipindahkan.
Jika teknologi diibaratkan sebagai sinar, maka sinar kebudayaan yang terlepas
(ditransfer) bagaikan elektron yang terlepas ataupun penyakit menular yang tersesat.
Ia dapat membawa maut apabila dipisahkan dari susunan tempat sebelumnya ia
berfungsi, lalu lepas berdiri sendiri, keluar mengembara di dalam lingkungan
lain.Bila teknologi dipindahkan begitu saja, maka hal itu merupakan hal yang
kurang tepat. Namun hal ini sering dilakukan terutama terhadap teknologi yang
berasal dari Barat.Dengan melakukan ini dapat diartikan sebagai mengeluarkan teknologi
Barat dari lingkungan lokalnya dan konteks sejarahnya
II.
Perkembangan
teknologi terhadap struktur masyarakat
1.
Persepsi
masyarakat terhadap IPTEK
IPTEK memainkan peran penting sebagai sebuah agen pembaharu
di masyarakat. Sebagai bangsa yang bergerak ke arah ekonomi berbasis
pengetahuan, dibandingkan ekonomi berbasi ssumber daya alam sesuai dengan
paradigma tekno-ekonomi, IPTEK menjadi landasan keberhasilan pembangunan
ekonomi yang didukung oleh kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang
kompetitif.Kekuatan bangsa diukur dari kemampuan IPTEK sebagai faktor primer ekonomi
menggantikan modal, lahan, dan energi untuk peningkatan daya saing. UU No. 18
Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan
IPTEK mengamanatkan tanggung jawab penelitian bukan lagi monopoli pemerintah,
tetapi juga menuntut peran serta masyarakat. Dengan demikian, masyarakat padaakhirnya
dituntut mempunyai wawasan memadai untuk memahami IPTEK. IPTEK akan berkembang
secara cepat dan diskusi mengenaiisu-isu yang timbul dari perkembangan tersebut
sangat penting.Beberapa negara di belahan Benua Eropa telah mengalami berbagai tantangan
dalam menangani isu-isu kontroversial, contohnya: rekayasa genetika.
Negara-negara tersebut memperoleh pelajaran berharga dalam usahanya untuk
memperkenalkan dan melibatkan masyarakat umum terhadap IPTEK. Masyarakat dengan
tingkat pendidikan lebih tinggi akan berargumen bahwa IPTEK sangat esensial
untuk masyarakat yang berpendidikan lebih rendah.Dalam masyarakat yang
dinamis, sikap dan pandangan lebih penting daripada proses penerimaan suatu
informasi bernuansa IPTEK.Individu di dalam suatu komunitas masyarakat akan
bersikap atau bereaksi terhadap suatu situasi dan kondisi sosial tergantung
segikualitas materi informasi IPTEK, sehingga strategi komunikasi IPTEK mempunyai
ruang lingkup lebih luas dan mencakup aspek interaksi antara masyarakat dengan
IPTEK. Studi mengenai pendekatan danindikator pemahaman masyarakat tentang
IPTEK umumnya terdiri daritiga unsur pokok yang saling berkaitan antara satu
sama lain : Ketertarikan, pengetahuan, dan perilaku.

Indikator
unsur ketertarikan bertujuan untuk mengukur hubungan masyarakat dengan
perkembangan IPTEK. Indikator pengetahuan bertujuan untuk mengukur tingkatan
pemahaman masyarakat ter-hadap perkembangan IPTEK. Indikator ini berkaitan dengan
hubungan antara IPTEK dan media massa yang juga mengukur derajat keberhasilan
komunikasi IPTEK terhadap masyarakat dan mengetahui sumber informasi yang
paling sering digunakan masyarakat untuk mendapatkan informasi IPTEK, seperti
TV, radio,koran, majalah, internet, museum, dll. Adapun indikator perilaku mencakup
perilaku dan penerimaan masyarakat terhadap proses pendanaan suatu inovasi
IPTEK serta presepsi masyarakat terhadap keuntungan dan resiko penerapan
inovasi IPTEK tersebut.
III.
Akibat
kemajuan teknologi terhadap sosial budaya
a.
Perbedaan
kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin
besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan
maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang
sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.
b.
Meningkatnya
rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena
yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya
diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa
Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
c.
Tekanan,
kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
https://www.scribd.com/doc/94532888/sosioteknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar